Selasa, 21 Januari 2020

Sistem yang ada di universitas gunadarma

UG CAREER CENTER

Salah satu sistem yang terdapat di universitas gunadarma adalah UG CAREER CENTER atau pusat karir universitas gunadarma. Dalam sistem ini terdapat banyak informasi yang di sedaikan  mengenai lowongan kerja  dari berbagai perusahaan. Pilihan yang ada dalam UG Career Center yaitu :

1. Registration, dimana terdapat 2 pilihan pendaftaran :
  • Register as Job Seeker
  • Register as Employer


2. Fitur lainnya seperti :
  • News, yang berisi informasi terbaru mengenai lowongan kerja yang di butuhkan oleh perusahaan-perusahaan.
  • Graduate List, daftar mahasiswa mahasiswi yang telah lulus dari universitas gunadarma.
  • CV Online by Name, yaitu daftar riwayat hidup mahasiswa mahasiswi gunadarma yang dapat di cari sesuai dengan abjad namanya.
  • CV Online by Major, yaitu daftar riwayat hidup mahasiswa mahasiswi gunadarma yang dapat di cari sesuai dengan jurusannya.
  • Forum


3. Layanan Helpdesk, yaitu Layanan Helpdesk & Verifikasi yang langsung terhubung ke UG Tracer. Di dalam UG traser ini terdapat fitur Registration Verification yaitu untuk mengurus/mendaftarkan berkas verifikasi sesuai dengan data yang telah di daftarkan di career center. Selain itu juga terdapat fitur Helpdesk yaitu untuk menyampaikan keluhan atau masalah yang terjadi.

4. Tracer Study, seperti:
  • Survey Singkat Alumni, yaitu survei mengenai profile alumni untuk mendapatkan gambaran tentang profil alumni.
  • Survey Tracer Study, dimana langsung terhubunga ke UG tracer yang didalamnya terdapat fitur lain, seperti :
  1. Tracer Alumni, yaitu terdapat kuesioner studi pelacakan lulusan (graduate tracer study) untuk mendapatkan gambaran tentang profil alumni dan menjaring umpan balik dari lulusan Universitas Gunadarma. Studi pelacakan ini juga sangat berguna untuk menggali informasi penting mengenai relevansi pendidikan tinggi dan dunia kerja.
  2. Tracer Perusahaan, yaitu terdapat survei perusahaan.


5. Login, untuk yang sudah melakukan registrasi.

6. Surat Keterangan Akreditas dari berbagai jurusan yang ada di Universitas Gunadarma.

Minggu, 29 Desember 2019

Tugas Sistem Analis

TUGAS SISTEM ANALIS

Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi ataupun perusahaan bagaimana data, informasi, manusia, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Di dalam suatu proses analisa dan perancangan sistem informasi inilah yang dilakukan oleh sistem analis, mereka yang bertanggung jawab atas semua. Jadi, analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem.

Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian, yaitu :

  • Analisa, memiliki arti untuk memahami organisasi, keahlian dalam memecahkan masalah, serta pemahaman sistem.
  • Teknis, memiliki arti memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi.
  • Manajerial, memiliki arti kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan.
  • Interpersonal, memiliki arti berkomunikasi dengan orang lain.


Tugas Sistem Analis

  • Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhaan sistem yang akan digunakan.
  • Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak.
  • Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
  • Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji.
  • Mengimplementasikan sistem baru / sistem usulan yang akan digunakan perusahaan.
  • Menyiapkan dokumentasi berkualitas.


Tanggung Jawab Sistem Analis

  • Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis.
  • Aliran data menuju ke komputer.
  • Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer.
  • Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.


Referensi :
http://mydwkra.blogspot.com/2016/03/mengenal-peran-sistem-analis.html

Selasa, 12 November 2019

Studi Kasus Audit SIstem Informasi


Studi Kasus: Pencurian Dana dengan Kartu ATM Palsu

Jakarta (ANTARA News) – Sekitar 400 juta yen (Rp.44 miliar) deposito di enam bank di Jepang telah ditarik oleh kartu-kartu ATM palsu setelah informasi pribadi nasabah dibocorkan oleh sebuah perusahaan sejak Desember 2006, demikian harian Yomiuri Shimbun dalam edisi onlinenya, Rabu.
Bank-bank yang kini sedang disidik polisi adalah Bank Chugoku yang berbasis di Okayama, North Pasific Bank, Bank Chiba Kogyo, Bank Yachiyo, Bank Oita, dan Bank Kiyo. Polisi menduga para tersangka kriminal itu menggunakan teknik pemalsuan baru untuk membuat kartu ATM tiruan yang dipakai dalam tindak kriminal itu. Pihak Kepolisian Metropolitan Tokyo meyakini kasus pemalsuan ATM ini sebagai ulah komplotan pemalsu ATM yang besar sehingga pihaknya berencana membentuk gugus tugas penyelidikan bersama dengan satuan polisi lainnya.
Berdasarkan sumber kepolisian dan bank-bank yang dibobol, sekitar 141 juta yen tabungan para nasabah telah ditarik dari 186 nomor rekening di North Pasific Bank antara 17–23 Oktober 2007. Para nasabah bank-bank itu sempat mengeluhkan adanya penarikan-penarikan dana dari rekening mereka tanpa sepengetahuan mereka. Kejadian serupa ditemukan di bank Chugoku dan Bank Chiba. Dalam semua perkara itu, dana tunai telah ditarik dari gerai-gerai ATM di Tokyo dan Daerah Administratif Khusus Osaka, yang letaknya jauh dari tempat para pemilik rekening yang dibobol. Polisi yakin peristiwa serupa menimpa bank-bank lainnya.
Uniknya, tidak satu pun dari para pemilik rekening itu kehilangan kartu ATM-nya. Dalam kasus Bank Oita misalnya, salah satu kartu ATM telah digunakan untuk menarik dana meskipun pemilik rekening tidak memiliki kartu ATM. Para pemilik rekening juga diketahui tinggal di tempat yang berbeda-beda dan tidak menggunakan kartu-kartu ATM yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa teknik “skimming” atau “pembacaan sepintas” tidak digunakan untuk mengakses informasi dalam ATM.
Sampai berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki teknik dan metode yang pelaku gunakan dalam melakukan serangkaian pembobolan ATM tersebut. Namun, polisi telah berhasil menemukan satu benang merah, yaitu dimana sebagian besar pemilik rekening yang dibobol itu adalah anggota satu program yang dijalankan olah sebuah perusahaan penjual produk makanan kesehatan yang berbasis di Tokyo.



Analisa Kasus:
Dari rangkuman berita diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:
  • Pembobolan dana rekening tersebut kemungkinan besar dilakukan oleh orang dalam perusahaan atau orang dalam perbankan dan dilakukan lebih dari satu orang.
  • Karena tidak semua pemilik rekening memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut, ada kemungkinan pembocoran informasi itu tidak dilakukan oleh satu perusahaan saja, mengingat jumlah dana yang dibobol sangat besar.
  • Modusnya mungkin penipuan berkedok program yang menawarkan keanggotaan. Korban, yang tergoda mendaftar menjadi anggota, secara tidak sadar mungkin telah mencantumkan informasi-informasi yang seharusnya bersifat rahasia.
  • Pelaku kemungkinan memanfaatkan kelemahan sistem keamanan kartu ATM yang hanya dilindungi oleh PIN.
  • Pelaku juga kemungkinan besar menguasai pengetahuan tentang sistem jaringan perbankan. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan teknik yang masih belum diketahui dan hampir bisa dapat dipastikan belum pernah digunakan sebelumnya.
  • Dari rangkuman berita diatas, disebutkan bahwa para pemilik yang uangnya hilang telah melakukan keluhan sebelumnya terhadap pihak bank. Hal ini dapat diartikan bahwa lamanya bank dalam merespon keluhan-keluhan tersebut juga dapat menjadi salah satu sebab mengapa kasus ini menjadi begitu besar.
Dari segi sistem keamanan kartu ATM itu sendiri, terdapat 2 kelemahan, yaitu:
  • Kelemahan pada mekanisme pengamanan fisik kartu ATM.


Kartu ATM yang banyak digunakan selama ini adalah model kartu ATM berbasis pita magnet. Kelemahan utama kartu jenis ini terdapat pada pita magnetnya. Kartu jenis ini sangat mudah terbaca pada perangkat pembaca pita magnet (skimmer).

  • Kelemahan pada mekanisme pengamanan data di dalam sistem.

Sistem pengamanan pada kartu ATM yang banyak digunakan saat ini adalah dengan penggunaan PIN (Personal Identification Number) dan telah dilengkapi dengan prosedur yang membatasi kesalahan dalam memasukkan PIN sebanyak 3 kali yang dimaksudkan untuk menghindari brute force. Meskipun dapat dikatakan cukup aman dari brute force, mekanisme pengaman ini akan tidak berfungsi jika pelaku telah mengetahui PIN korbannya.
Saran:
·         Melakukan perbaikan atau perubahan sistem keamanan untuk kartu ATM. Dengan penggunaan kartu ATM berbasis chip misalnya, yang dirasa lebih aman dari skimming. Atau dengan penggunaan sistem keamanan lainnya yang tidak bersifat PIN, seperti pengamanan dengan sidik jari, scan retina, atau dengan penerapan tanda tangan digital misalnya.
·         Karena pembobolan ini sebagiannya juga disebabkan oleh kelengahan pemilik rekening, ada baiknya jika setiap bank yang mengeluarkan kartu ATM memberikan edukasi kepada para nasabahnya tentang tata cara penggunaan kartu ATM dan bagaimana cara untuk menjaga keamanannya.

Selasa, 15 Oktober 2019

Audit Teknologi Informasi


AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

Definisi Audit Teknologi Informasi
            Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Dalam pelaksanaanya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review dokumentasi.Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elktronis. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saha data transaksi penjualan, pembelian,transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.

Ruang Lingkup Audit Teknologi Informasi
Ruang lingkup Audit Sistem Informasi (SI) sebagai audit operasional terhadap fungsi sistem informasi (IT governance), audit objective-nya adalah melakukan assessment terhadap efektifitas, efisiensi, dan ekonomis tidaknya pengelolaan sistem informasi suatu organisasi.
Audit SI dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen puncak agar manajemen mempunyai “a clear assessment” terhadap sistem informasi yang diimplementasikan pada organisasi tersebut. Misalnya, bahwa application software yang ada telah dianalisis dan didesain dengan baik, telah diimplementasikan dengan security features yang memadai.
Perlu dipahami bahwa audit SI tidak harus selalu merupakan penugasan lengkap mencakup seluruh aspek. Penugasan audit SI mungkin mencakup semua, tetapi bisa dengan beberapa variasi, atau beberapa aspek saja: suatu audit mungkin hanya menitikberatkan fokus pada satu aspek saja, atau beberapa aspek yang penting sesuai kebutuhan organisasi tersebut.



Alasan Audit Teknologi Informasi
Ron Webber, Dekan Fakultas Teknologi Informasi, monash University, dalam salah satu bukunya Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000) menyatakan beberapa alasan penting mengapa Audit IT perlu dilakukan, antara lain :
  1. Kerugian akibat kehilangan data.
  2. Kesalahan dalam pengambilan keputusan
  3. Resiko kebocoran data.
  4. Penyalahgunaan komputer.
  5. Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
  6. Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Tujuan Audit Teknologi Informasi
  • Availability ketersediaan informasi, apakah informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
  • Confidentiality / kerahasiaan informasi, apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berhak dan memiliki otorisasi.
  • Integrity, apakah informasi yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.


Akibat Audit Teknologi Informasi
Pengendalian komputer dapat menggantikan pengendalian manual. Memiliki keuggulan dapat mampu menangani transaksi bisnis yang kompleks dengan jumlah besar dengan efisien. Komputer memproses informasi secara konsisten serta dapat menggurangi salah saji dengan mengganti prosedur yang dilakukannya secara manual dengan pengendalian yang terprogram dengan menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol setiap transaksi yang diproses.
Risiko khusus yang terkait sistem TI dapat memicu kerugian jika sistem TI rusak dan gagal yang mengakibatkan organisasi menjadi lumpuh atau tidak beroperasi karena ketidakmampuan dalam mendapatkan kembali informasi yang hilang atau penggunaan informasi yang tidak handal yang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan. Terdapat risiko lain terkait sistem TI yaitu:

Risiko terhadap perangkat keras dan data
Ketergantungan terhadap kemampuan kerja hardware dan sofware
Kesalahan sistematik dan kesalahan acak
Akses yang belum diotorisasi
Terjadiya kehilangan data

Berkurangnya jejak audit
Kejelasan jejak audit kurang
Berkuragnya keterlibatan manusia
Kurangnya otorisasi tradisional

Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI dan pemisahan tugas TI
Berkurangnya pemisahan tugas
Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI



Referensi

Rabu, 26 Juni 2019

Prinsip dan Fungsi Dasar Animasi


Prinsip dan Fungsi Dasar Animasi

Animasi mempunyai 12 prinsip yang diciptakan oleh animator Disney, Frank Thomas & Ollie
Johnston yang diperkenalkan lewat buku “The Illusion of Life : Disney Animation”. 12 Prinsip Animasi tersebut adalah :
  1. Squash & Stretch
  2. Anticipation
  3. Staging
  4. Straight ahead action & Pose to Pose
  5. Follow Through & Overlapping Action
  6. Slow In & Slow Out
  7. Arcs
  8. Secondary Action
  9. Timing
  10. Exaggeration
  11. Solid Drawing
  12. Appeal

Animasi yang berjudul Animasi Pendek Terbaru (kompetisi) dibawah ini menggunakan beberapa prinsip animasi, yaitu :



      1)       Timing (Pengaturan Waktu)
Timing ditentukan dari jumlah frame in between yang diantara gerakan suatu benda atau karakter. Semakin sedikit jumlah frame maka gerakan menjadi semakin cepat dan sebaliknya.
Alasannya karena pada animasi ini terdapat adegan pengaturan waktu yang menentukan pada detik/frame keberapa sebuah kertas yang dilemparkan kemudian masuk ke dalam tempat sampah.

      2)      Appeal (Daya Tarik)
Appeal merupakan penampakan dari sebuah karakter yang terlihat mempunyai karisma tersendiri dan menarik untuk dilihat. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk memperkuat appeal, yaitu :
-          Shape yang bervariasi
-          Bermain dengan proporsi
-          Tetap sederhana (simple)

Alasannya karena pada animasi ini tokoh utamanya memiliki karakter dan gaya bicaranya yang unik, juga memliki design karakter yang sederhana sehingga lebih mudah diingat

      3)      Slow In and Slow Out
Slow in dan slow out merupakan gerakan perlambatan yang terjadi pada awal dan akhir suatu animasi. Animasi yang tidak memiliki perlambatan sama sekali akan terkesan sangat kaku.
Alasannya animasi ini terdapat adegan slow in dimana sebuah kertas yang dilemparkan melambung tinggi dengan gerak yang lambat, kemudian menjadi cepat saat masuk ke dalam tempat sampah.

Fungsi prinsip animasi yang diterapkan yaitu untuk membuat animasi yang di buat lebih menarik, dramatis, dan memperlihatkan gerakan yang alami.


Kamis, 17 Januari 2019

Sistem Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network)

Sistem Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network)


DEFINISI

Jaringan Saraf Tiruan (JST) atau dalam bahasa inggrisnya adalah Artificial Neural Network (ANN) atau juga disebut Simulated Neural Network (SNN), adalah suatu jaringan yang dibuat menyerupai otak manusia dalam menerima informasi dan juga dalam memecahkan suatu masalah seperti pengenalan pola atau klasifikasi dalam suatu proses pembelajaran. JST ini juga belajar dari suatu contoh sama seperti manusia.

SEJARAH

Pada beberapa tahun terakhir ini, Jaringan Saraf Tiruan terus berkembang dengan pesat. Dalam perkembangan JST ini terdapat orang orang yang berhasil mengembangkan JST, seperti pada pertama kali JST di temukan pada tahun 1943 oleh Waffen McCulloch dan Walter Pitts yaitu yang merancang model formal yang pertama kali sebagai perhitungan dasar neuron pada jaringan syaraf. Lalu pada tahun 1949, Donald O.Hebb memperkenalkan teori yang menjelaskan pembelajaran yang dilakukan oleh neuron yang kini dikenal dengan konsep Hebbian Learning. Pada tahun 1954, Farley dan Clark mensetup model-model untuk relasi adaptif stimulus-respon dalam jaringan random. Pada tahun 1958, Rosenblatt mengembangkan konsep dasar tentang perceptron untuk klasifikasi pola. Pada tahun 1960 Widrow dan Hoff mengembangkan ADALINE untuk kendali adaptif dan pencocokan pola yang dilatih dengan aturan pembelajaran Least Mean Square. Pada tahun 1969 Minsky dan Papert mengemukakan keterbatasan yang dimiliki perceptron, hanya mampu memproses 14 dari 16 fungsi logika, terutama mereka tidak dapat memproses fungsi exclusive-OR. Pada tahun 1974, Webos memperkenalkan algoritma backpropagation untuk melati perceptron dengan banyak lapisan. Pada tahun 1975, Little dan Shaw menggambarkan jaringan syaraf menggunakan model probabilistic. Pada tahun 1982, Kohonen mengembangkan metode pembelajaran jaringan syaraf yang tidak terawasi (unsurpervised learning) untuk pemetaan. Pada tahun 1982, Grosberg mengembangkan teori jaringan yang terinspirasi oleh perkembangan psikologi. Bersama Carpenter mereka mengenalkan sejumlah arsitektur jaringan, Adaptive Resonance Theory (ART), ART2 dan ART3. Di taun 1982 juga, Hopfield mengembangkan jaringan syaraf recurrent yang dapat digunakan untuk menyimpan informasi dan optimasi. Pada tahun 1985, Algoritma pembelajaran dengan menggunakan mesin Boltzmann yang menggunakan model jaringan syaraf probabilistic mulai dikembangkan. Yang terakhir pada tahun 1987, Kosko mengembangkan jaringan Adaptive Bidirectional Associative Memory (BAM).

KONSEP DASAR

Pada Jaringan Saraf Tiruan ini berprinsip sama seperti cara kerja otak manusia dimana terdapat neuron neuron yang saling berhubungan dengan sel sel saraf lainnya, yang nantinya sel saraf ini mampu mengolah berbagai informasi, dimana pada saraf otak manusia informasi yang masuk ini akan diterima oleh dendrit, yang kemudian dijumlahkan di dalam nucleus lalu dikirim melalui batang sel ke dendrit akhir. Untuk konsep JST, informasi inputan atau masukkannya (x1, x2, x3, …) dikalikan dengan bobot w dan dijumlahkan dengan bobot bias b. Hasil perkalian dan penjumlahan a akan diaktifkan dengan menggunakan fungsi aktivitas F untuk mendapatkan keluaran jariangan Y




STUDI KASUS

Contoh studi kasus yang saya dapatkan adalah sebuah jurnal dari R.Ayu Mahessya, S.Kom, mahasiswa dari Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, yang berjudul Memprediksi Kecerdasan Siswa Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Berbasis Algoritma Backpropagation (Studi Kasus di LP3I Course Center Padang).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sistem jaringan syaraf tiruan dengan metode backpropagation untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, sehingga tidak lagi meleset dan tepat pada sasaran yang diharapkan.
Dalam menganalisa data dan penentuan pola, ada beberapa faktor yang digunakan untuk memprediksi kecerdasan siswa sebagai siswa yang brilliant, yaitu:
1). Kreatifitas (Creative), untuk melahirkan sesuatu yang baru baik gagasan maupun karya nyata.
2). Akademik (Knowledge), kemampuan intelektual dari siswa dalam menyelesaikan pertanyaan yang diberikan.
3). Kepribadian (Personality), untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan kepadanya.
Lalu dalam perancangan menggunakan algoritma backpropagation, terdapat tahap pelatihan, transformasi data, analisa algoritma backpropagation, dan perancangan.



REFERENSI








Minggu, 01 Juli 2018

Aplikasi Sederhana Peminjaman Buku di Perpustakaan

Aplikasi Peminjaman Buku di Perpustakaan

Tugas Softskill
2KA25
Novinda Prasasti (15116503)
Osvaldo Rioz (15116697)
Sintia Dwi Aryani (17116066)
Yunus Panca (17116870)