Jumat, 25 November 2016

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN






 

NAMA  : SINTIA DWI ARYANI
NPM    : 17116066
KELAS : 1KA24

 

KATA PENGANTAR

            Assalammualaikum warohmatullahiwabarokatu, alhamdulillahhirobbilalamin segala puji bagi Allah SWT karna berkat-Nya lah saya telah dipermudahkan dalam menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memperluas wawasan tentang Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan.
Bekasi, 23 November 2016

Sintia Dwi Aryani
BAB I
PENDAHULUAN

            Latar Belakang : Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk. Dan yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat bersosial. Jadi, hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.  
          Di era modern ini kemajuan tekhnologi dan informasi sangat mempengaruhi pada kehidupan sosial masyarakat. Kemajuan tekhnologi dan informasi juga mempengaruhi aspek-aspek kehidupan dan berdampak pada penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
          Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya.

BAB II
PEMBAHASAN

Pertumbuhan Penduduk

Ø  Perkembangan penduduk dunia dengan menggunakan table

Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan Pertahun
1830
1 Milyard
-
1930
2 Milyard
1%
1960
3 Milyard
1,7%
1975
4 Milyard
2,2%
1987
5 Milyard
2%
1996
6 Milyard
2%
2006
7 Milyard
2%

Ø  Penggandaan penduduk dunia dengan menggunakan table

Tahun Penggandaan
Perkiraan Penduduk Dunia
Waktu
800 SM
5 juta
-
1650 Tahun
500 juta
1500
1830 Tahun
1 Milyard
180
1930 Tahun
2 Milyard
100
1975 Tahun
4 Milyard
45
















Ø  Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk

1.     Kematian
          Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh:
Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
   Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

 Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
   Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

2.      Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
  Faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas)
-Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
-Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi
] laki-laki minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
-Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

 Faktor yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
-Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
-Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
-Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
-Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
-Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

3.      Imigrasi
          Imigrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti

Ø  Rumus tingkat kematian yang kasar

CDR = D/P x K
Ket :
CDR   = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D        = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P         = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K        = Bilangan konstan 1000

Ø  Rumus tingkat kematian khusus

ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx          = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx                  = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px                   = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K                    = Bilangan konstan 1000

Ø  Angka kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
1.      Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
2.      Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
3.      Angka  kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
Ø  Pengertian Migrasi
           Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.

Ø  Macam-macam Migrasi
Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah Negara tertentu.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di Negara orang lain.


Ø  Proses Migrasi
-Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
-Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
-Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
-Informasi yang negatif yang datang dari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
-Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
-Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
-Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
-Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
-Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
-Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk

Ø Akibat Migrasi
·        Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
   Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
·        Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
   Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
·        Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
   Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
·        Pencemaran Lingkungan
   Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.

Ø  Jenis struktur penduduk
1)        Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
2)        Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
3)        Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.

 Ø  Bentuk piramida penduduk stasioner, muda, tua

Piramida Penduduk Muda

      Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India
Ciri-ciri Piramida Expansive : 
1)      Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
2)      Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
3)      Tingkat kelahiran bayi tinggi
4)      Pertumbuhan penduduk tinggi


Piramida Penduduk Stasioner



      Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti : Singapura, Jepang 
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
1)      Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
2)      Tingkat kelahiran rendah
3)      Tingkat kematian rendah
4)      Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
Piramida Penduduk Tua


      Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua : 
1)      Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
2)      Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
3)      Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
4)      Pertumbuhan penduduk terus berkurang.

Ø Pengertian Rasio Ketergantungan
          Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. 

Kebudayaan dan Kepribadian

Ø  Kebudayaan Hindu, Budha
          Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

Ø  Kebudayaan Islam
          Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
          Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.

Kebudayaan Barat

          Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.

BAB III
KESIMPULAN

            Individu adalah kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap individu mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut,setipa individu membutuhkan individu lain. Karena itulah individu selalu hidup berkelompok membentuk masyarakat. Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup dalam suatu daerah saling berhubungan dan terikat satu sama lain sehingga memiliki rasa solidaritas dan menghasilkan kebudayaan. Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda. Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan kedudukannya sehingga tercipta ketertiban,kenyamanan,kesetabilan hidup bermasyarakat,yang akhirnya tujuan bersama dapat tercapai..