MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
KATA
PENGANTAR
Assalammualaikum
warohmatullahiwabarokatu, alhamdulillahhirobbilalamin segala puji bagi Allah
SWT karna berkat-Nya lah saya telah dipermudahkan dalam menyelesaikan tugas
ini. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memperluas wawasan
tentang Manusia dan Kebudayaan. Makalah ini
tentu masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari
pembaca sangat saya harapkan.
PENDAHULUAN
Manusia
dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena dimana
manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan
yang ada di daerah yang di tinggalinya. Sedangkan Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau
secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidupSelain itu manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu
sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan tertentu yang pada akhirnya
menjadi budaya yang biasa mereka lakukan. Kebudayaan adalah produk manusia,
namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup
manakala ada manusia sebagai pendudukungnya dan kebudayaan mempunyai kegunaan
yang sangat besar bagi manusia di dalam kehidupannya.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Manusia
Manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu. Manusia sebagai makhluk social, artinya manusia hanya
akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak
bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia.
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia adalah
sebagai berikut :
1)
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
: Manusia adalah bhineka,tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani
dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan
satu barang
2)
ABINENO J.I : Manusia adalah
"tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana"
3)
UPANISADS : Manusia adalah
kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan
4)
PAULA J. C & JANET W. K :
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban
tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun
pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
5)
ERBE SENTANU : Manusia adalah
mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
2.
Hakikat
Manusia
Hakikat manusia ialah peran atau fungsi nyata yang harus
dijalankan oleh setiap umat manusia didunia. Tetapi, hal terseut tidak selalu
benar karena banyak manusia yang tidak menjalankan peran ataupun fungsi nyata
dengan benar, contohnya melakukan kejahatan.
Berikut merupakan pengertian
hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan individu:
1) Manusia
sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
lain. Setiap manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama dengan orang
lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Manusia
sebagai makhluk individu, artinya mereka berusaha untuk selalu menghasilkan
sesuatu untuk dijadikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang
dimilikinya. Hal tersebut akan terus berkembang dan selalu mengikuti
perkembangan hidup manusia itu sendiri yang dialaminya dan perkembangan yang
ada pada dirinya.
3.
Kebudayaan
Bangsa Timur
Bangsa timur identik dengan benua asia yang
penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula
yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur
lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama
islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang
sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan
orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur
dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat ramah, bersahabat,
tidak individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain. Bangsa timur pun
umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita
tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa
yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang
ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang
sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu,
negara lain masih tertinggal. Namun sekarang ini banyak kebudayaan asing yang
masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa timur, terutama hiburan.
Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak terlalu ssuai dengan adat dan
istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro kontra dalam kehidupan globalisasi
ini. Jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kebudayaan ini
selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi dituntut untuk slalu pintar memilih dan
menyaringnya.
4.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia, Dalam Ilmu Budaya Dasar, kebudayaan
dan budaya dibedakan. Pengertian kebudayaan dan budaya dalam Ilmu Budaya Dasar
mengacu pada pengertian sebagai berikut:
1) Kebudayaan
dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
2) Kebudayaan
dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut
dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian
keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
5.
Unsur-unsur
Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur
kebudayaan. Ia menyebutkan sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan universal tersebut adalah:
1) Kesenian
2) Sistem
teknologi dan peralatan
3) Sistem
organisasi masyarakat
4) Bahasa
5) Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6) Sistem
pengetahuan
7) Sistem
religi
6.
Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
3, yaitu:
1) Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak
dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan
mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
2) Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3) Artefak
(karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga
wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan lain. Sebagai
contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan
(aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
7. Orientasi Nilai Budaya
·
Hakekat hidup manusia (MH) : Hakekat
hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap
hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi hidup".
·
Hakekat karya manusia (MK) : Setiap
kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa
karya bertujuan untuk hidup karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
·
Hakekat waktu manusia (WM) : Hakekat
waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa
yang akan datang.
·
Hakekat alam manusia (MA) : Ada
kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan
alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus
harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
·
Hakekat hubungan manusia (MN) :
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik
secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada
tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi
kekuatan sendiri).
8.
Perubahan
Kebudayaan
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang
terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang
saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Faktor – faktor
internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
·
Adanya ketidakpuasan
terhadap sistem nilai yang berlaku
·
Adanya individu yang
menyimpang dari sistem nilai yang berlaku
·
Adanya penemuan baru
yang diterima oleh masyarakat
·
Adanya perubahan dalam
jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor – faktor
eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
·
Adanya bencana alam,
seperti gempa bumi, banjir dan lain lain
·
Timbulnya peperangan
·
Kontak dengan
masyarakat lain
9.
Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan, memang dua hal yang tidak bias
dipisahkan, karena kehidupan manusia sangat terikat sekali dengan kebudayaan.
Setiap manusia di muka bumi ini memiliki kebudayaannya masing-masing, oleh
karena itulah sebuah kebudayaan memiliki keunikan atau ciri khasnya tersendiri.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Secara
sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai
perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia
Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan :
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas
dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)
Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di
antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya
pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value).
3)
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas
sosial
Di
masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa
sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai
kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada
setiap individu.
4)
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh
lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
KESIMPULAN
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan
dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun.
Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar